Dampak Kelebihan Muatan Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan
Abstract
Jalan adalah prasarana transportasi darat meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap maupun perlengkapannya yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air. Konstruksi jalan raya, seperti konstruksi sipil lainnya, juga akan mengalami penurunan kemampuan dalam pelayanan strukturalnya. Penelitian ini berlokasi di Jalan Bypass Km. 7 Padang. Pengamatan melalui Survei primer memperlihatkan adanya indikasi kerusakan jalan di bagian-bagian tertentu yang erat kaitannya dengan penurunan pelayanan perkerasan jalan. Kerusakan yang terlihat berupa jalan berlubang yang diduga akibat beban lalu lintas yang mengerus bagian-bagian kecil dari permukaan perkerasan. Ditemukan pula retak kulit buaya yang diduga akibat oleh kelelahan beban lalu lintas yang berulang-ulang, dan jalan yang amblas yang diduga akibat beban overload. Penelitian ini bertujuan menilai derajat kerusakan jalan dari beban berlebih pada ruas jalan tersebut. Untuk mendukung analisis, dilakukan pengumpulan data sekunder berupa data lalu lintas harian rata-rata dari PJN II Padang dan data berat kendaraan dari CV. Andespal Jaya Bersama. Hasil perhitungan dengan menggunakan metode AASHTO 1993 tahun 2020 menunjukkan nilai W18 rencana sebesar 1.354.107,0030 ESA dan nilai W18 overload pada tahun 2020 sebesar 12.986.028,0350 ESA. Sisa masa layan dari perkerasan ruas jalan tersebut terbukti mengalami penurunan sebesar 40,76% dengan nilai remaining life rencana berada diangka 95,26% dan nilai remaining life overload berada pada angka 54,50%. Berat kendaraan yang melewati jalan tersebut melebihi MST ijin (golongan 6a sampai dengan 7c).Dari analisis hasil derajat kerusakan jalan akibat beban berlebih, maka untuk golongan 6a dengan beban 29,3350 roda bagian depan dan belakangnya tidak aman; golongan 6b dengan beban 24,1533 roda bagian depan dan belakang tidak aman; golongan 7a dengan beban 41,8774 roda bagian depan dan belakang tidak aman; golongan 7b dengan beban 35,1849 dengan roda depan aman, sedangkan roda tengah dan belakang tidak aman; dan golongan 7c dengan roda bagian inti dan gandengan termasuk aman.
References
Pau, D. I., & Oktavia, S. (2017). Pengaruh Beban Lebih (Overload) Terhadap Pengurangan Umur Rencana Perkerasan Jalan Pada Ruas Jalan Hasanudin-Yos Sudarso Di Kabupaten Sikka. SIARTEK, 3(2), 29-36.
Handayasari, I., & Cahyani, R. D. (2016). Pengaruh Beban Berlebih Terhadap Umur Rencana Perkerasan Jalan (Studi Kasus Ruas Jalan Soekarno Hatta Palembang). Kilat, 5(1), 25-32.
Morisca, W. (2014). Evaluasi Beban Kendaraan Terhadap Derajat Kerusakan Dan Umur Sisa Jalan (Studi Kasus: PPT. Simpang Nibung dan PPT. Merapi, Sumatera Selatan). Journal of Civil and Environmental Engineering, 2(4).
Kurnia, David. Perkerasan Jalan Raya (Institut Teknologi Padang).
Suriyanto, S. (2016). Analisis Tebal Lapis Tambah dan Umur Sisa Perkerasan Akibat Beban Berlebih Kendaraan (Studi Kasus Ruas Jalan Nasional Di Provinsi Sumatera Barat) (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
Simanjuntak, G. I., Pramusetyo, A., Riyanto, B., & Supriyono, S. (2014). Analisis Pengaruh Muatan Lebih (Overloading) Terhadap Kinerja Jalan Dan Umur Rencana Perkerasan Lentur (Studi Kasus Ruas Jalan Raya Pringsurat, Ambarawa-magelang). Jurnal Karya Teknik Sipil, 3(3), 539-551.
Sukirman, Silvia. (2010). Perencanaan Tebal Struktur Perkerasan Lentur. Nova.
Copyright (c) 2020 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.