Implementasi Rain Garden Infiltration untuk Mencapai Pembangunan Berkelanjutan dalam Pengelolaan Air Hujan
Abstract
Perkembangan bidang infrastruktur berdampak pada meningkatnya limpasan permukaan sehingga dapat terjadi banjir dan berkurangnya wilayah hijau yang dijadikan sebagai fasilitas bagi kehidupan manusia. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan alternatif dalam mengurangi limpasan permukaan yang terjadi di Perumahan San Dona, Kota Batam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengen metode rain garden infiltration. Pada metode rain garden infiltration ini juga diterapkan konsep penghijauan sehingga dapat mendukung pembangunan yang berkelanjutan. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah berupa data primer yaitu peninjauan kondisi tanah serta data sekunder yaitu berupa data curah hujan dan data teknis perumahan San Dona, Kota Batam. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu anaisis hidrologi dan permeabilitas. Hasil yang didapatkan yaitu dengan adanya rain garden infiltration dengan luas permukaan antara 1,50 m2 hingga 3,00 m2 dengan kedalaman 1,2 meter dapat mengurangi limpasan permukaan sebesar 515,878 m3. (31%) dari 1651,52 m3 menjadi 1135,642 m3. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa rain garden infiltration cukup efektif dalam mengurangi limpasan permukaan serta mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.
References
[2] Asrul, Yumma, and S. M. Ayu, “Laju Infiltrasi Pada Penggunaan Lahan Di IUPHKM Hutan Lindung Tandung Billa Kelurahan Battang,” J. Penelit. Kehutan. Bonita, vol. 3, pp. 35–44, 2021.
[3] L. Bahunta, D. R. Santoso, and B. Waspodo, “Rancangan Sumur Resapan Air Hujan sebagai Upaya Pengurangan Limpasan di Kampung Babakan, Cibinong, Kabupaten Bogor (The Design of Infiltration Wells to Reduce Runoff in Babakan Village, Cibinong, Bogor Regency),” J. Tek. Sipil dan Lingkung., vol. 04, no. 01, pp. 37–48, 2019.
[4] M. E. Dietz and J. C. Clausen, “A field evaluation of rain garden flow and pollutant treatment,” Water. Air. Soil Pollut., vol. 167, no. 1–4, pp. 123–138, 2005.
[5] I. Jufianto, J. Ikhsan, and B. Barid, “Analisis Pengaruh Metode Taman Hujan dalam Menurunkan Debit dan Kekeruhan Air Limpasan Permukaan,” Semesta Tek., vol. 16, no. 2, pp. 131–138, 2018.
[6] A. R. Dussaillant, C. H. Wu, and K. W. Potter, “Richards Equation Model of a Rain Garden,” J. Hydrol. Eng., vol. 9, no. 3, pp. 219–225, 2004.
[7] B. Barid, “Pengaruh Model Infiltrasi Sederhana Menggunakan Konsep Rain Garden terhadap Debit dan Kekeruhan Air Limpasan Akibat Hujan,” Pengaruh Model Infiltrasi Sederhana Menggunakan Konsep Rain Gard. terhadap Debit dan Kekeruhan Air Limpasan Akibat Hujan, vol. 20, no. 1, pp. 33–41, 2015.
[8] A. Syafriana and H. S. Arifin, “Rain Garden Model for Stormwater Management in Sentul City, Bogor, Indonesia,” IOP Conf. Ser. Earth Environ. Sci., vol. 477, no. 1, 2020.
[9] N. Annisa, R. Riduan, and H. Prasetia, “Aplikasi Rain Garden Untuk Memperindah Dan Meningkatkan,” Jukung J. Tek. Lingkung., vol. 2, no. 2, pp. 22–37, 2016.
[10] H. Yang, W. A. Dick, E. L. McCoy, P. L. Phelan, and P. S. Grewal, “Field evaluation of a new biphasic rain garden for stormwater flow management and pollutant removal,” Ecol. Eng., vol. 54, pp. 22–31, 2013.
Copyright (c) 2022 Jurnal Ilmiah Rekayasa Sipil
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.