Pemanfaatan Sinar Matahari Untuk Pembuatan Pengharum Ruangan dan Obat Anti Nyamuk Alami
Abstract
Kota Padang sebagai daerah dengan kasus endemik Demam Berdarah (DBD) setiap tahunnya menyebabkan banyak warga masyarakat yang membeli obat anti nyamuk pabrikan yang tentu saja sedikit banyaknya mengandung zat kimia. Obat anti nyamuk dapat dihasilkan dari bahan-bahan yang lebih alami yang banyak tersedia disekitar seperti misalnya batang sereh, kulit jeruk, cengkeh dan kulit manis. Semua bahan-bahan alam tersebut diambil ekstraknya dengan direndam dalam alkohol maksimal 2 hari lamanya. Ekstrak tumbuhan ini kemudian dicampur dengan bahan tambahan seperti tepung rumput laut, gelatin halal dan parafin. Obat anti nyamuk ini selain dapat mengusir nyamuk juga dapat mengharumkan ruangan.
Beberapa produk ramah lingkungan pengusir nyamuk dapat berbentuk gel (Sri Rejeki Handayani, 2012), spray/semprot (popmama.com), lilin aromatherapy berbahan beeswax/lilin lebah (popmama.com), diinfusikan ke minyak zaitun (id.ikihow.com) dan masih banyak lagi. Dalam proses pengolahan pengharum ruangan dan pengusir nyamuk ini dibutuhkan larutan air panas. Larutan air panas ini dapat dihasilkan dari kompor berbahan bakar atau pemanas listrik PLN. Penggunaan sumber panas ini dapat dibuat lebih efisien dengan memanfaatkan sumber panas lain yang lebih murah. Kota Padang yang terletak didaerah khatulistiwa dengan sumber panas melimpah dari energi matahari dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan air panas. Oleh karena itu, dalam proses pembuatan produk obat anti nyamuk ini akan dimanfaatkan sumber panas dari matahari tersebut. Panas matahari akan diserap oleh kolektor, didalamnya terdapat air yang dialirkan untuk dipanaskan.