Pelatihan Pengujian Material Beton Untuk Guru Smkn 5 Padang
Abstract
Dibidang industri konstruksi, pekerjaan beton memegang peranan penting,hampir pada setiap bangunan yang didirikan seperti Gedung bertingkat, perumahan, jalan, jembatan, bendungan dan saluran irigasi serta bangunan lainnya selalu memerlukan pekerjaan beton, baik sebagai kebutuhan utama maupun sebagai unsur bahan penujang. Ini dikarenakan beton memiliki sifat ketahanan terhadap pengaruh temperatur, bahan beton sangat fleksibel dan bahan beton tidak memerlukan tindakan pemeliharaan. Kelebihan sifat beton tersebut yang dapat diandalkan sebagai alternatif dalam penentuan bahan yang akan digunakan untuk jenis kosntruksi.Untuk mendapatkan kualitas beton yang baik dengan harga ekonomis, diperlukan pengetahuan sifat bahan baku yang digunakan. Untuk mengetahui setiap bahan perlu dilakukan pengujian dan pemeriksaan yang seksama di laboratorium atau di lapangan. Dengan mempertimbangkan kebutuhan dunia kerja akan tenaga terampil pada bidang pengujian material beton ini maka bidang ini dijadikan kompetensi dasar pada Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam usaha meningkatkan pengetahuan tentang pengujian material beton ini maka perlu dilakukan pelatihan kepada guru-guru pengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) N 5 Padang sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan guru-guru dan nantinya dapat meneruskan ke peserta didiknya.
References
[2] Mulyono, T. (2014). Teknologi Beton: dari teori ke praktek. Yogyakarta:Andi Offset,2004
[3] Mulyono, T. (2014). Pengujian Beton Keras dan Evaluasi Beton. Jakarta:UNJ,2017
[4] Kosmatka, S.H., Kerkhoff, B. and Panarese, W.C. (2003) Design and Control of Concrete Mixtures. 14th Edition, Portland Cement Association, Skokie.
[5] Naila Salsabila.” Fungsi Melakukan Pengujian Beton”. Mitech Indonesia, 01 Januari 2023[Online].Tersedia https://mitech-ndt.co.id/fungsi-melakukan-pengujian-beton/ [diakses 28 juli 2024].
[6] Wika Beton. (2014). Product and Service. Diambil kembali dari Wika Beton: http://www.wikabeton.
co.id/index.php/products-and-services/products/pc-poles
[7] AASHTO. (1998). AASHTO T248 Reducing Samples of Aggregate to Testing Size. USA: American Association of State Highways and Transportations Official. Diambil kembali dari http://www.in.gov/indot/files/248.pdf
[8] American Concrete Institute. (August 2007). ACI Education Bulletin E1-07. Supersedes E1-99: Aggregates for Concrete, Developed by Committee E-701, Materials for Concrete Construction. Farmington Hills, MI, USA: American Concrete Institute,http://www.concrete.org.
[9] Poole, T. S. (2006). Part 1: General, Chapter 3: Techniques, Procedures, and Practices of Sampling of Concrete and Concrete-Making Materials. Dalam ASTM, J. F. Lamond, & J. H. Pielert (Penyunt.), Significance of Tests and Properties of Concrete and Concrete- Making Materials (STP 169D) (hal. 16-21). Bridgeport, NJ, USA: ASTM International.
[10] SNI 03-2834-2000. (2000). Tata Cara Perencanaan Beton Normal. Jakarta: Badan Standarisasi
Nasional.
Copyright (c) 2024 mukhlis mukhlis, Lusyana Lusyana, Enita Suardi, Zulfira Mirani, Wahyu Oktarina
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.