Perbaikan Kualitas Mata Pisau Mesin Irat Bambu Dengan Proses Heat Treatment Melalui Baja Fasa Ganda
Abstract
Mata pisau mesin irat bambu berperan penting dalam menentukan kualitas produk industri kreatif bambu di desa Kebonagung Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Alat pemotong harus memiliki karakteristik menghasilkan kualitas pemotongan baik [9] . Kualitas pisau mesin irat bambu dapat dilihat dari hasil potongan dan life time. Faktor yang mengurangi kualitas dan life time mata pisau adalah gesekan dan panas. Cara meningkatkan kualitas dan life time dapat dilakukan dengan memperbaiki sifat mekanisnya. Perbaikan sifat mekanis dapat dilakukan melalui heat treatment, surface treatment, coating dan lain-lain [5]. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas mata pisau mesin irat bambu dengan mengetahui perubahan sifat mekanis melalui perubahan struktur mikro, nilai kekerasan optimal, dan kekuatan tarik maksimal. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen menggunakan analisis skala laboratorium. Proses heat treatment mata pisau irat bambu dilakukan pada temperatur 725°C dengan holding time 10 menit, 20 menit, 30 menit, proses tempering pada temperatur 600°C selama 20 menit. Hasil uji struktur mikro mata pisau dengan holding time 30 menit memiliki ukuran butir logam yang lebih halus dan merata. Nilai kekerasan tertinggi adalah 59,13 HRC pada mata pisau dengan holding time 30 menit. Nilai rata – rata modulus elastisitas tertinggi adalah pada specimen dengan holding time 20 menit yaitu 6,87 N/mm2.
References
Darmawan, Agung Setio., 2007. Pengaruh Normalizing dan Tempering pada SCMnCr2 untuk memenuhi Standar JIS G 5111. Jurnal Media Mesin. Volume 8. Nomor 2 tahun 2007. Halaman 73-77.
Davis, Joseph R., 2004. Tensile Testing, 2nd. Edition. ASM international.
Fariadhie, J. 2012. Pengaruh Temper dengan Quenching Media Pendingin Oli Mesran SAE 40 terhadap Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro Baja ST 60. Jurnal Politeknosains. Volume XI. Nomor 1 Tahun 2012. Halaman 126-137.
Haryadi, G.D., 2006. Pengaruh Suhu Tempering Terhadap Kekerasan, Kekuatan Tarik dan Struktur Mikro Pada Baja K-460. Jurnal Teknik Mesin. Volume 8. No.2. Halaman 1- 8.
Krar. Steve, Arthur Gill, Peter Smid., 2003. Machine Tool Technology Basics. Industrial Press Inc. United State Of America. New York
Mulyadi dan Sunitra, Eka., 2010. Kajian Perubahan Kekerasan dan Difusi Karbon Sebagai Akibat Proses dari Proses Karburisasi dan Proses Quenching pada Material Gigi Perontok Power Thresher. Jurnal Teknik Mesin. Volume 7. Nomor 1. Halaman 33- 49.
Nur, I. Junaidi dan Hanwar, O., 2005. Analisis Pengaruh Media Pendingin Dari Proses Perlakuan Panas Terhadap Kekuatan Sambungan Pegas Daun Dengan Las SMAW. Jurnal Teknik Mesin. Volume 2. Nomor 1. Halaman 18-23.
Rahmawati, Rifki Isnaini dan Yunus., 2016. Analisis Frekuensi Gouging Terhadap Struktur Mikro, Struktur Makro, Tensile Strength, Dan Hardness Vickers Sambungan Pengelasan Baja SM490. JTM. Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016, Halaman 61-66.
Schneider , George Jr., 2009. American Machinist. Penton Media, Inc. United State Of America.
Wardoyo, J.T., 2005. Metode Peningkatan Tegangan Tarik dan Kekerasan PadaBaja Karbon Rendah Melalui Baja Fasa Ganda. Jurnal Teknik Mesin. Volume 10. Nomor 3. Halaman 237-248.
Wulandari., 2011. Studi Ketahanan Korosi H2 Pada Baja Karbon Yang Mengalami Canai Hangat 600oC. (Skripsi) Jurusan Teknik Metalurgi dan Material. Fakultas Teknik. Universitas Indonesia. Jakarta. Hal 8-1